Melalui media ZOOM, Jurusan Manajemen FEBI UIN Alauddin Makassar yang tergabung dalam Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) melaksanakan sharing session APSMBI) dengan tema “Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka”, Sabtu, 2/5/2020. Dalam kegiatan tersebut, diikuti oleh Rika Dwi Parmitasari sebagai Ketua Jurusan, Muh. Akil Rahman-Sekertaris Jurusan, Eka Indriani dan Rusnawati mewakili Gugus Penjaminan Mutu (GPM) Jurusan Manajemen.
Inisiasi shaering session ini mengemuka dalam diskusi sesama anggota aliansi dalam WAG APSMBI. Berangkat dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, tentang Kebijakan Kampus Merdeka merupakan turunan dari konsep Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam Rapat Koordinasi Kebijakan Pendidikan Tinggi di Kantor Kemendikbud tanggal 24/01/2020. Dalam kebijakan tersebut ada empat penyesuaian kebijakan di lingkup pendidikan tinggi, diantaranya 1) Pembukaan program studi baru; 2) Sistem akreditasi perguruan tinggi; 3) Perguruan tinggi negeri badan hukum; dan 4) Hak belajar tiga semester di luar program studi.
Dari kebijakan tersebut kemudian direspon oleh anggota aliansi dengan menurunkannya dalam bentuk kebijakan penyesuaian kurikulum pembelajaran. Dalam kegiatan tersebut Salah satu anggota aliansi Ulil Hartono dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) sebagai pemantik, memaparkan beberapa penyesuaian dalam kurikulim di tingkat jurusan. Mulai dari tingkat filosofi konsep merdeka belajar, proses melakukan menyesuaikan kurikulum dan hasil penyesuaian kurikulum. Begitu pula yang dikemukakan oleh Harjum Muharam mewakili Universitas Diponegoro yang fokus pada pembelajaran berbasis market dan community demand (desain kurikulum merdeka belajar).
Selain sharing session, APSMBI juga mengagendakan membicarakan rencana pleno online anggota APSMBI. Kegiatan tersebut diikuti 45 Jurusan/Prodi Manajemen se Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak 143 orang. [MAR]